Selasa, 09 Agustus 2016

Ayam Tepung Saus Tiram

Kemarin saat saya posting di facebook hasil masaknya banyak yang minta resepnya dibagikan, jadilah aku tulis di blog biar produktif juga nulisnya. hehehe

Bahan
1 potong fillet dada ayam, iris-iris
3 siung bawang putih
1/2 sdt ketumbar
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt garam
1/2 sdt kunyit bubuk

Bahan Tepung Bumbu
250 gr tepung terigu
50 gr tepung kanji
2 sachet royco ayam

Bahan Saus :
1/2 butir bawang bombay cincang halus
2 siung bawang putih cincang halus
2 cm jahe memarkan
2 sdm saus tiram
2 buah cabe merah besar iris serong
3 buah tomat di blender
1 sdt garam
minyak untuk menumis

Cara Membuat :
  •  Aduk daging ayam bersama bawang putih, merica, ketumbar, garam dan kunyit bubuk. diamkan selama 30 menit dalam kulkas.
  • Campur semua bahan tepung bumbu dan aduk sampai semua bahan tercampur rata.
  • Keluarkan ayam, gulingkan ke atas tepung bumbu. 
  • goreng daging ayam dalam minyak panas sampai matang. Angkat, sisihkan.
  •  Panaskan 3 sdm minyak, tumis bwang putih dan bawang bombay, jahe dan cabai merah sampai harum.Tambahkan saus tiram, saus tomat dan garam.
  • masukkan ayam goreng, aduk sampai bumbu meresap. angkat.
  •  Sajikan 
Selamat mempraktekannya di dapur bunda-bunda semua



Rabu, 15 Juni 2016

SAMBAL IKAN TERI

Ini makanan favorit keluarga suami ku, kalau sudah masak ini semua pasti lahap makannya. Yang sering masak sih ipar laki-laki saya dan saya juga baru belajar masaknya.

Resep 

Ikan teri 1 liter
Santan kental 500ml
Santan encer 300ml
Udang 1/4 kg
Lombok besar hijau 6 biji (diiris serong)
Lombok besar merah 6 biji (diiris serong)
Bawang merah 3 butir iris tipis
Bawang putih 4 siung iris tipis
Garam 1sdm
Kunyit bubuk 1 sdt

Cara Masak :

1. Masak santan kental dan ikan teri sampai santan mulai mengeluarkan minyak, setelah itu masukkan udang.

2. Masukkan santan encer, irisan lombok, kunyit bubuk, bawang merah dan bawang putih serta garam dan masak hingga mendidih.

3. Sajikan selagi hangat.



Mudahkan buatnya, dan ini langsung menjadi salah satu makanan favorit saya juga. Maafkan wajannya, hehehe

Selamat mencoba dirumah...

Senin, 17 Juni 2013

Gunung bawakaraeng,cerita mistis di balik keindahannya!


Gunung Bawakaraeng merupakan salah satu puncak tertinggi yang berada di Sulawesi Selatan tepatnya di kabupaten Gowa. Nama gunung Bawakaraeng ini berasal dari bahasa Bugis makassar Bawa yang berarti mulut dan karaeng berarti raja atau Tuhan sehingga secara keseluruhan berarti mulut Tuhan . Tidak diketahui siapa yang memberikan nama gunung ini tetapi dengan nama tersebut menyuburkan berbagai kisah mistik dan kepercayaan. Menurut cerita dahulu gunung ini merupakan tempat pertemuan para wali-wali penyebar agama islam di Sulawesi Selatan.
Pernah mendengar cerita haji Bawakaraeng?? ini merupakan ritual dan kepercayaan sebagian warga yang berada di Sulawesi Selatan.  Para penganut keyakinan ini menjalankan ibadah haji di puncak Gunung Bawakaraeng setiap musim haji bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci tepat pada tanggal 10 Dzulhijjah mereka melakukan shalat idul Adha di puncak Gunung Bawakaraeng. Tidak ketahui pasti asal-muasal ritual haji Bawakaraeng , hanya dari cerita penduduk yang diketahui bahwa pada zaman dahulu ketika masa kerajaan Gowa masih berjaya ada seorang tokoh agama yang pergi haji ke tanah suci melalui puncak Bawakaraeng dibantu malaikat. Ada cerita versi lain yang mengatakan pada masa lampau ada seseorang yang sangat ingin naik haji, lalu dia mendapatkan bisikan untuk mendaki puncak Bawakaraeng sebagai ganti hajinya.
Selain menampilkan cerita mistis , keindahan gunung ini tidak kalah terkenalnya. Pesona alam gunung Bawakaraeng memancarkan keelokan hutan tropis yang sangat menakjubkan. Gunung ini diselimuti pepohonan hijau dengan tebaran bunga gunung beraroma khas. Untuk mendaki gunung bawakaraeng terdapat 10 pos untuk mencapai puncak. Di mulai dari kaki gunung tepatnya di desa Lembanna, medan yang kita lewati berupa perkebunan warga, selanjutnya mulai masuk hutan pinus dan untuk mencapai Post I dibutuhkan waktu perjalanan kurang lebih 40 menit.
Perjalanan dilanjutkan ke pos II, jalur ini tidak terlalu terjal dapat ditempuh kurang lebih 1 jam. Di pos II ini berupa daratan yang dikelilingi oleh semak-semak dan batu-batu sedang. Menuju pos III perjalanan cukup rumit karena terdapat banyak semak-semak yang merambat masuk ke dalam jalur. Selanjutnya kita berjalan menuju pos IV dan V. Jalur ini ditumbuhi pohon-pohon besar beragam jenis dan beberapa batang pohon rebah dan menutupi jalur. Tiba di pos V yang terdapat dataran luas yang ditumbuhi rumput ilalang, para pendaki dapat beristirahat di pos V ini karena terdapat pula sumber mata air disebelah kirinya. Selanjutnya dari pos V menuju Pos VI mulai mendaki sepanjang perjalanan banyak pohon yang tumbang akibat kebakaran dan badai. Batu-batu berukuran besar juga berserakan disepanjang jalur naik menuju pos VI.
suasana sangat berbeda kita temukan ketika melalui jalur menuju pos VII. Jika di pos 6 tadi gersang dan banyak pohon tumbang, jalur ini justru sangat subur. Jalan menuju pos VII ini sangat terjal dan cukup melelahkan. Namun segala kelelahan terbayarkan ketika para pendaki mencapai pos VII dengan melihat pemandangan yang sangat indah. Batu besar merupakan penanda di pos VII ini, kita dapat duduk beristirahat sekaligus menikmati keindahan alam. Lanjut perjalanan, kali ini kita melalui jlur penurunan menuju pos VIII. Dalam perjalanan, dapat dilihat bukti longsor pada tahun 2004 silam. Pos VIII ke pos IX mulai menanjak melewati hutan basah dan lebat. Di pos IX ini biasanya para pendaki bermalam sebelum menuju puncak. Selanjutnya perjalanan menuju pos X sekaligus puncak triangulasi Gunung Bawakaraeng. Selama perjalanan, kita dapat melihat bunga edelweis yang indah. Jalan menuju puncak ini sangat terjal dan berbatu sehingga para pendaki harus barhati-hati. Namun, semua terbayarkan ketika kita tiba di puncak dan melihat pemandangan indah disekitar kita.
Diatas puncak kita merasa seperti berada di langit dan dikelilingi oleh awan-awan serta melihat hijaunya bukit di sekitar. Sungguh sempurna Mahakarya Sang Pencipta :D
Selamat Mendaki, dan Jagalah Kelestarian...

Rabu, 12 Desember 2012

Budaya Masyarakat Desa Limbuang


Tradisi budaya penduduk di Desa limbuang yang sangat terkenal adalah Maccera To Manurung. Kegiatan ini berlangsung hampir setiap tahun pada bulan September atau Oktober setelah panen berhasil dengan memotong ratusan ekor ayam dan seekor kerbau wujud rasa syukur. Maccera To Manurung dilaksanakan untuk mengenang leluhur mereka To Manurung yang diyakini masayarakat setempat datang dari kahyangan akhirnya menghilang dan meninggalkan bajunya. Pada prosesi ini dilakukan prosesi pencucian baju To Manurung.
Pada acara ini seluruh masyarakat berkumpul di balai desa, membakar dupa dan membunyikan alu dan  Mappadendang. Setelah itu masuk tokoh pemuka adat diiringi dengan bunyi gendang. Pemuka adat di daerah ini adalah Ambo Dia. Setelah masuk, dan melafal sajo’ untuk para masyarakat yang  dalam Sajo'nya Ambo Dia, antara lain mengatakan adat mengajarkan kita untuk terus saling tolong menolong, bantu membantu dan nasehat-menasehati. 
Setelah itu, Tari Pa'jaga sebagai prosesi kedua yang dilakukan dimaksudkan untuk menjaga Tombak dan Simbol baju To Manurung (Pendahulu Limbuang) yang sudah disucikan setelah diarak ke Buttu (Gunung) Limbuang tempat yang diyakini warga desa limbuang sebagai tempat awalnya To Manurung muncul.
Selain tradisi Maccera To Manurung yang masih terjaga di daerah ini, semangat gotong royong juga masih melekat di masyarakat desa Limbuang. Ini terlihat dengan diadakannya kerja bakti setiap Sabtu dan Minggu untuk membersihkan desa. selain itu, setiap ada yang panen mereka juga berbondong-bondong untuk membantu warga yang panen.

Karst


1.1  Pengertian Karst

Karst adalah sebuah bentukan di permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping.
Istilah karst yang dikenal di Indonesia sebenarnya diadopsi dari bahasa Yugoslavia/Slovenia. Istilah aslinya adalah krst/krast' yang merupakan nama suatu kawasan di perbatasan antara Yugoslavia dengan Italia Utara, dekat kota Trieste.
1.1  Proses Pembentukan Karst
Daerah karst terbentuk oleh pelarutan batuan terjadi di litologi lain, terutama batuan karbonat lain misalnya dolomit, dalam evaporit seperti halnya gips dan halite, dalam silika seperti halnya batupasir dan kuarsa, dan di basalt dan granit dimana ada bagian yang kondisinya cenderung terbentuk gua (favourable). Daerah ini disebut karst asli. Batuan gamping yang mengalami proses karstifikasi akan menunjukan morfologi yang unik baik dipermukaan tanah yang disebut fenomena eksokartstik dan di bawah permukaan tanah yang disebut fenomena endokartstik seperti timbulnya sistem aliran bawah tanah, gua-gua batu gamping dengan dekorasinya (speleothem).
            Daerah karst dapat juga terbentuk oleh proses cuaca, kegiatan hidraulik, pergerakan tektonik, air dari pencairan salju dan pengosongan batu cair (lava). Karena proses dominan dari kasus tersebut adalah bukan pelarutan, kita dapat memilih untuk penyebutan bentuk lahan yang cocok adalah pseudokarst (karst palsu).
Fenomena kawasan karst di atas permukaan tanah antara lain :
1.  Doline
Adalah cekungan tertutup (Closed Depression) yang memiliki ke dalaman 2-100 meter dengan diameter 10-100 meter.
2.  Uvala
Cvijik (1901) mendiskripsikan istilah slovenic / uvala ini untuk cekungan dan dasar yang luas dan tidak rata sedangkan Lehmann (1970) mengartikan untuk lembah memanjang, kadang-kadang berkelok-kelok dan biasanya dasar berbentuk cawan di daerah karst.


3. Singking Creek
Ialah sungai yang mengalir di daerah karts akan tetapi menghilang karena mengalir masuk ke aliran bawah tanah.
4. Sink
Ialah tempat sungai permukaan itu lenyap, air menghilang secara defuse melalui material alluvium.
5. Swallow Hole
Apabila permukaan sungai hilang melalui lubang yang nyata terlihat.
6. Poljes
Depresi di daerah karst yang luas areanya berkelok-kelok dan dasarnya tertutup depositalluvium atau residu oleh pelapukan.
7. Danau Karst
Biasanya terdapat di cekungan, terbentuk karena adanya lapisan kedap air pada dasar danau, akibat akumulasi dari lumpur atau bahan residu pelapukan yang kedap air.
8. Natural Bridge
Suatu fenomena yang menyerupai jembatan di daerah karst.
Aspek-aspek Eksternal dan Internal
            Aspek Eksternal yang paling penting dalam mempercepat proses karstifikasi yaitu :
1. Penyediaan air permukaan yang besar
2. Zona tanah dengan humus dan material organik yang memproduksi CO2 sehingga pH dari air perlokasi menjadi lebih rendah.
3. Suhu yang tinggi.
Sedangkan aspek-aspek yang mempercepat proses karatifikasi secara internal, ialah:
1. Batu gamping berkristal dengan celahan dan pecahan batu.
2. Formasi batu gamping tebal dengan arah infiltrasi luas.
1.2  Hidrologi karst
            Menurut Hondl (1089) Hidrologi dari suatu batuan karbonat hanya dapat dipahami bila kita melakukan observasi teliti dari sifat-sifat fisik dan distribusi dari bantuan itu. Hidrologi karst sangat dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu :
1.    Geologi, termasuk geomorfologi karst, statigrafi litologi,  porositas/kesarangan, permeabilitas/kesarangan batuan karbonat sistem patahan, dan geser.
2.    Iklim
3.    Penutup kawasan karst
Zone hidrologi karst meliputi :
1.    Zona aerasia
Air perlokasi akan bergerak mengikuti gara berat
2.    Zone Fluktuasam
Menurut iklim zone ini sifatnya tradisional bila permukaan air turun, zone ini masuk ke dalam zone aerasia.
3.   Zone Saturasi
Air karst bergerak sepanjang tahun
4. Zone Sirkulasi
Air tanah tidak dipengaruhi oleh dijumpai rongga-rongga atau gua-gua yang terjadi karena proses apoleogenesis. Goa yang menempati lapisan endokarstik merupakan suatu system yang tak dapat dipisahkan dari ekosistem di atasnya.
1.3  Karakteristik karst
Ciri-ciri daerah karst antara lain:
  • Daerahnya berupa cekungan-cekungan.
  • Terdapat bukit-bukit kecil.
  • Sungai-sungai yang nampak dipermukaan hilang dan terputus ke dalam tanah.
  • Adanya sungai-sungai di bawah permukaan tanah
  • Adanya endapan sedimen lempung berwama merah hasil dari pelapukan batu gamping.
  • Permukaan yang terbuka nampak kasar, berlubang-lubang dan runcing.
1.4  Daerah karst di Indonesia
Kawasan karst di Indonesia mencakup luas sekitar 15,4 juta hektare dan tersebar hampir di seluruh Indonesia. Perkiraan umur dimulai sejak 470 juta tahun lalu sampai yang terbaru sekitar 700.000 tahun. Keberadaan kawasan ini menunjukkan bahwa pulau-pulau Indonesia banyak yang pernah menjadi dasar laut, namun kemudian terangkat dan mengalami pengerasan. Wilayah karst biasanya berbukit-bukit dengan banyak gua.
Berikut adalah wilayah karst di Indonesia: