Gunung Bawakaraeng
merupakan salah satu puncak tertinggi yang berada di Sulawesi Selatan tepatnya
di kabupaten Gowa. Nama gunung Bawakaraeng ini berasal dari bahasa Bugis makassar
Bawa yang berarti mulut dan karaeng berarti raja atau Tuhan sehingga secara
keseluruhan berarti mulut Tuhan . Tidak diketahui siapa yang memberikan nama
gunung ini tetapi dengan nama tersebut menyuburkan berbagai kisah mistik dan
kepercayaan. Menurut cerita dahulu gunung ini merupakan tempat pertemuan para
wali-wali penyebar agama islam di Sulawesi Selatan.
Pernah mendengar
cerita haji Bawakaraeng?? ini merupakan ritual dan kepercayaan sebagian warga
yang berada di Sulawesi Selatan. Para
penganut keyakinan ini menjalankan ibadah haji di puncak Gunung Bawakaraeng setiap
musim haji bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci tepat pada
tanggal 10 Dzulhijjah mereka melakukan shalat idul Adha di puncak Gunung
Bawakaraeng. Tidak ketahui pasti asal-muasal ritual haji Bawakaraeng , hanya
dari cerita penduduk yang diketahui bahwa pada zaman dahulu ketika masa
kerajaan Gowa masih berjaya ada seorang tokoh agama yang pergi haji ke tanah
suci melalui puncak Bawakaraeng dibantu malaikat. Ada cerita versi lain yang
mengatakan pada masa lampau ada seseorang yang sangat ingin naik haji, lalu dia
mendapatkan bisikan untuk mendaki puncak Bawakaraeng sebagai ganti hajinya.
Selain
menampilkan cerita mistis , keindahan gunung ini tidak kalah terkenalnya. Pesona
alam gunung Bawakaraeng memancarkan keelokan hutan tropis yang sangat menakjubkan.
Gunung ini diselimuti pepohonan hijau dengan tebaran bunga gunung beraroma
khas. Untuk mendaki gunung bawakaraeng terdapat 10 pos untuk mencapai puncak.
Di mulai dari kaki gunung tepatnya di desa Lembanna, medan yang kita lewati
berupa perkebunan warga, selanjutnya mulai masuk hutan pinus dan untuk mencapai
Post I dibutuhkan waktu perjalanan kurang lebih 40 menit.
Perjalanan
dilanjutkan ke pos II, jalur ini tidak terlalu terjal dapat ditempuh kurang
lebih 1 jam. Di pos II ini berupa daratan yang dikelilingi oleh semak-semak dan
batu-batu sedang. Menuju pos III perjalanan cukup rumit karena terdapat banyak
semak-semak yang merambat masuk ke dalam jalur. Selanjutnya kita berjalan
menuju pos IV dan V. Jalur ini ditumbuhi pohon-pohon besar beragam jenis dan beberapa
batang pohon rebah dan menutupi jalur. Tiba di pos V yang terdapat dataran luas
yang ditumbuhi rumput ilalang, para pendaki dapat beristirahat di pos V ini
karena terdapat pula sumber mata air disebelah kirinya. Selanjutnya dari pos V menuju Pos VI mulai mendaki sepanjang perjalanan
banyak pohon yang tumbang akibat kebakaran dan badai. Batu-batu berukuran besar
juga berserakan disepanjang jalur naik menuju pos VI.
suasana sangat berbeda kita temukan ketika
melalui jalur menuju pos VII. Jika di pos 6 tadi gersang dan banyak pohon
tumbang, jalur ini justru sangat subur. Jalan menuju pos VII ini sangat terjal
dan cukup melelahkan. Namun segala kelelahan terbayarkan ketika para pendaki
mencapai pos VII dengan melihat pemandangan yang sangat indah. Batu besar
merupakan penanda di pos VII ini, kita dapat duduk beristirahat sekaligus
menikmati keindahan alam. Lanjut perjalanan, kali ini kita melalui jlur
penurunan menuju pos VIII. Dalam perjalanan, dapat dilihat bukti longsor pada
tahun 2004 silam. Pos VIII ke pos IX mulai menanjak melewati hutan basah dan
lebat. Di pos IX ini biasanya para pendaki bermalam sebelum menuju puncak.
Selanjutnya perjalanan menuju pos X sekaligus puncak triangulasi Gunung
Bawakaraeng. Selama perjalanan, kita dapat melihat bunga edelweis yang indah.
Jalan menuju puncak ini sangat terjal dan berbatu sehingga para pendaki harus
barhati-hati. Namun, semua terbayarkan ketika kita tiba di puncak dan melihat
pemandangan indah disekitar kita.
Diatas puncak kita merasa seperti berada di langit dan dikelilingi oleh awan-awan serta melihat hijaunya bukit di sekitar. Sungguh sempurna Mahakarya Sang Pencipta :D
Diatas puncak kita merasa seperti berada di langit dan dikelilingi oleh awan-awan serta melihat hijaunya bukit di sekitar. Sungguh sempurna Mahakarya Sang Pencipta :D
Selamat Mendaki, dan Jagalah Kelestarian...