Rabu, 12 Desember 2012

Karst


1.1  Pengertian Karst

Karst adalah sebuah bentukan di permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping.
Istilah karst yang dikenal di Indonesia sebenarnya diadopsi dari bahasa Yugoslavia/Slovenia. Istilah aslinya adalah krst/krast' yang merupakan nama suatu kawasan di perbatasan antara Yugoslavia dengan Italia Utara, dekat kota Trieste.
1.1  Proses Pembentukan Karst
Daerah karst terbentuk oleh pelarutan batuan terjadi di litologi lain, terutama batuan karbonat lain misalnya dolomit, dalam evaporit seperti halnya gips dan halite, dalam silika seperti halnya batupasir dan kuarsa, dan di basalt dan granit dimana ada bagian yang kondisinya cenderung terbentuk gua (favourable). Daerah ini disebut karst asli. Batuan gamping yang mengalami proses karstifikasi akan menunjukan morfologi yang unik baik dipermukaan tanah yang disebut fenomena eksokartstik dan di bawah permukaan tanah yang disebut fenomena endokartstik seperti timbulnya sistem aliran bawah tanah, gua-gua batu gamping dengan dekorasinya (speleothem).
            Daerah karst dapat juga terbentuk oleh proses cuaca, kegiatan hidraulik, pergerakan tektonik, air dari pencairan salju dan pengosongan batu cair (lava). Karena proses dominan dari kasus tersebut adalah bukan pelarutan, kita dapat memilih untuk penyebutan bentuk lahan yang cocok adalah pseudokarst (karst palsu).
Fenomena kawasan karst di atas permukaan tanah antara lain :
1.  Doline
Adalah cekungan tertutup (Closed Depression) yang memiliki ke dalaman 2-100 meter dengan diameter 10-100 meter.
2.  Uvala
Cvijik (1901) mendiskripsikan istilah slovenic / uvala ini untuk cekungan dan dasar yang luas dan tidak rata sedangkan Lehmann (1970) mengartikan untuk lembah memanjang, kadang-kadang berkelok-kelok dan biasanya dasar berbentuk cawan di daerah karst.


3. Singking Creek
Ialah sungai yang mengalir di daerah karts akan tetapi menghilang karena mengalir masuk ke aliran bawah tanah.
4. Sink
Ialah tempat sungai permukaan itu lenyap, air menghilang secara defuse melalui material alluvium.
5. Swallow Hole
Apabila permukaan sungai hilang melalui lubang yang nyata terlihat.
6. Poljes
Depresi di daerah karst yang luas areanya berkelok-kelok dan dasarnya tertutup depositalluvium atau residu oleh pelapukan.
7. Danau Karst
Biasanya terdapat di cekungan, terbentuk karena adanya lapisan kedap air pada dasar danau, akibat akumulasi dari lumpur atau bahan residu pelapukan yang kedap air.
8. Natural Bridge
Suatu fenomena yang menyerupai jembatan di daerah karst.
Aspek-aspek Eksternal dan Internal
            Aspek Eksternal yang paling penting dalam mempercepat proses karstifikasi yaitu :
1. Penyediaan air permukaan yang besar
2. Zona tanah dengan humus dan material organik yang memproduksi CO2 sehingga pH dari air perlokasi menjadi lebih rendah.
3. Suhu yang tinggi.
Sedangkan aspek-aspek yang mempercepat proses karatifikasi secara internal, ialah:
1. Batu gamping berkristal dengan celahan dan pecahan batu.
2. Formasi batu gamping tebal dengan arah infiltrasi luas.
1.2  Hidrologi karst
            Menurut Hondl (1089) Hidrologi dari suatu batuan karbonat hanya dapat dipahami bila kita melakukan observasi teliti dari sifat-sifat fisik dan distribusi dari bantuan itu. Hidrologi karst sangat dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu :
1.    Geologi, termasuk geomorfologi karst, statigrafi litologi,  porositas/kesarangan, permeabilitas/kesarangan batuan karbonat sistem patahan, dan geser.
2.    Iklim
3.    Penutup kawasan karst
Zone hidrologi karst meliputi :
1.    Zona aerasia
Air perlokasi akan bergerak mengikuti gara berat
2.    Zone Fluktuasam
Menurut iklim zone ini sifatnya tradisional bila permukaan air turun, zone ini masuk ke dalam zone aerasia.
3.   Zone Saturasi
Air karst bergerak sepanjang tahun
4. Zone Sirkulasi
Air tanah tidak dipengaruhi oleh dijumpai rongga-rongga atau gua-gua yang terjadi karena proses apoleogenesis. Goa yang menempati lapisan endokarstik merupakan suatu system yang tak dapat dipisahkan dari ekosistem di atasnya.
1.3  Karakteristik karst
Ciri-ciri daerah karst antara lain:
  • Daerahnya berupa cekungan-cekungan.
  • Terdapat bukit-bukit kecil.
  • Sungai-sungai yang nampak dipermukaan hilang dan terputus ke dalam tanah.
  • Adanya sungai-sungai di bawah permukaan tanah
  • Adanya endapan sedimen lempung berwama merah hasil dari pelapukan batu gamping.
  • Permukaan yang terbuka nampak kasar, berlubang-lubang dan runcing.
1.4  Daerah karst di Indonesia
Kawasan karst di Indonesia mencakup luas sekitar 15,4 juta hektare dan tersebar hampir di seluruh Indonesia. Perkiraan umur dimulai sejak 470 juta tahun lalu sampai yang terbaru sekitar 700.000 tahun. Keberadaan kawasan ini menunjukkan bahwa pulau-pulau Indonesia banyak yang pernah menjadi dasar laut, namun kemudian terangkat dan mengalami pengerasan. Wilayah karst biasanya berbukit-bukit dengan banyak gua.
Berikut adalah wilayah karst di Indonesia:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar