1.1 Pengertian Karst
Karst adalah sebuah bentukan di permukaan
bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed
depression), drainase
permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh
pelarutan batuan, kebanyakan batu
gamping.
Istilah karst yang dikenal di Indonesia sebenarnya
diadopsi dari bahasa Yugoslavia/Slovenia. Istilah aslinya adalah krst/krast'
yang merupakan nama suatu kawasan di perbatasan antara Yugoslavia dengan Italia
Utara, dekat kota Trieste.
1.1 Proses Pembentukan Karst
Daerah karst terbentuk oleh
pelarutan batuan terjadi di litologi lain, terutama batuan karbonat lain misalnya dolomit, dalam evaporit seperti halnya gips dan halite, dalam silika seperti halnya batupasir dan kuarsa, dan di basalt dan granit dimana ada bagian yang kondisinya
cenderung terbentuk gua (favourable). Daerah ini disebut karst asli. Batuan
gamping yang mengalami proses karstifikasi akan menunjukan morfologi yang unik
baik dipermukaan tanah yang disebut fenomena eksokartstik dan di bawah
permukaan tanah yang disebut fenomena endokartstik seperti timbulnya sistem
aliran bawah tanah, gua-gua batu gamping dengan dekorasinya (speleothem).
Daerah
karst dapat juga terbentuk oleh proses cuaca, kegiatan hidraulik, pergerakan tektonik, air dari pencairan salju dan pengosongan batu cair (lava). Karena
proses dominan dari kasus tersebut adalah bukan pelarutan, kita dapat memilih
untuk penyebutan bentuk lahan yang cocok adalah pseudokarst (karst palsu).
Fenomena
kawasan karst di atas permukaan tanah antara lain :
1. Doline
Adalah cekungan tertutup (Closed Depression) yang memiliki ke dalaman 2-100 meter dengan
diameter 10-100 meter.
2.
Uvala
Cvijik (1901) mendiskripsikan istilah slovenic /
uvala ini untuk cekungan dan dasar yang luas dan tidak rata sedangkan Lehmann
(1970) mengartikan untuk lembah memanjang, kadang-kadang berkelok-kelok dan biasanya
dasar berbentuk cawan di daerah karst.
3. Singking Creek
Ialah sungai yang mengalir di daerah karts akan
tetapi menghilang karena mengalir masuk ke aliran bawah tanah.
4. Sink
Ialah tempat sungai permukaan itu lenyap, air
menghilang secara defuse melalui material alluvium.
5. Swallow Hole
Apabila permukaan sungai hilang melalui lubang yang
nyata terlihat.
6. Poljes
Depresi di daerah karst yang luas areanya
berkelok-kelok dan dasarnya tertutup depositalluvium atau residu oleh
pelapukan.
7. Danau Karst
Biasanya terdapat di cekungan, terbentuk karena
adanya lapisan kedap air pada dasar danau, akibat akumulasi dari lumpur atau
bahan residu pelapukan yang kedap air.
8. Natural Bridge
Suatu fenomena yang menyerupai jembatan
di daerah karst.
Aspek-aspek
Eksternal dan Internal
Aspek Eksternal yang paling penting
dalam mempercepat proses karstifikasi yaitu :
1.
Penyediaan air permukaan yang besar
2. Zona tanah dengan
humus dan material organik yang memproduksi CO2 sehingga pH dari air
perlokasi menjadi lebih rendah.
3. Suhu yang tinggi.
Sedangkan
aspek-aspek yang mempercepat proses karatifikasi secara internal, ialah:
1.
Batu gamping berkristal dengan celahan dan pecahan batu.
2. Formasi batu gamping tebal dengan arah infiltrasi
luas.
1.2 Hidrologi karst
Menurut
Hondl (1089) Hidrologi dari suatu batuan karbonat hanya dapat dipahami bila
kita melakukan observasi teliti dari sifat-sifat fisik dan distribusi dari
bantuan itu. Hidrologi karst sangat dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu :
1.
Geologi, termasuk geomorfologi karst, statigrafi
litologi, porositas/kesarangan, permeabilitas/kesarangan
batuan karbonat sistem patahan, dan geser.
2.
Iklim
3.
Penutup kawasan karst
Zone
hidrologi karst meliputi :
1.
Zona aerasia
Air
perlokasi akan bergerak mengikuti gara berat
2. Zone
Fluktuasam
Menurut iklim zone ini sifatnya tradisional bila
permukaan air turun, zone ini masuk ke dalam zone aerasia.
3. Zone
Saturasi
Air karst bergerak sepanjang tahun
4. Zone Sirkulasi
Air tanah tidak dipengaruhi oleh dijumpai
rongga-rongga atau gua-gua yang terjadi karena proses apoleogenesis. Goa yang
menempati lapisan endokarstik merupakan suatu system yang tak dapat dipisahkan
dari ekosistem di atasnya.
1.3 Karakteristik
karst
Ciri-ciri daerah karst antara lain:
- Daerahnya berupa cekungan-cekungan.
- Terdapat bukit-bukit kecil.
- Sungai-sungai yang nampak dipermukaan hilang dan
terputus ke dalam tanah.
- Adanya sungai-sungai di bawah permukaan tanah
- Adanya endapan sedimen lempung berwama merah
hasil dari pelapukan batu gamping.
- Permukaan yang terbuka nampak kasar,
berlubang-lubang dan runcing.
1.4 Daerah karst
di Indonesia
Kawasan karst di Indonesia mencakup
luas sekitar 15,4 juta hektare dan
tersebar hampir di seluruh Indonesia. Perkiraan umur dimulai sejak 470 juta
tahun lalu sampai yang terbaru sekitar 700.000 tahun. Keberadaan kawasan ini
menunjukkan bahwa pulau-pulau Indonesia banyak yang pernah menjadi dasar laut,
namun kemudian terangkat dan mengalami pengerasan. Wilayah karst biasanya
berbukit-bukit dengan banyak gua.
Berikut adalah wilayah karst di Indonesia:
- Gunung Leuser (Aceh)
- Perbukitan Bohorok (Sumut)
- Payakumbuh (Sumbar)
- Bukit Barisan, mencakup Baturaja
(Kabupaten Ogan Kombering Ulu)
- Sukabumi selatan (Jabar)
- Gombong, Kebumen (Jawa
Tengah)
- Pegunungan Kapur Utara, mencakup daerah Kudus, Pati, Grobogan, Blora dan Rembang Jawa Tengah)
- Pegunungan Kendeng, Jawa Timur
- Pegunungan Sewu, yang membentang dari Kabupaten Bantul di barat hingga Kabupaten Tulungagung di timur.
- Sistem perbukitan Blambangan, Jawa
Timur
- Perbukitan di bagian barat Pulau Flores,
tempat lokasi banyak gua, salah satu di antaranya adalah Liang Bua (Nusa
Tenggara Timur, NTT)
- Perbukitan karst Sumba (NTT)
- Pegunungan karst Timor Barat (NTT)
- Pegunungan Schwaner (Kalbar)